Dalam rangka persiapan penyelenggaraan SILATURAHMI NASIONAL RAJA DAN SULTAN NUSANTARA II - 2011, yang rencana akan dilaksanakan pada 25 - 26 Juni 2011, di Bandung, BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara Indonesia, terdiri dari Raja Samu Samu VI. De Laatste Van Koning Stamboom - YM. Upu Latu M. L. Benny Ahmad Samu Samu, SE, MM, selaku Sekretaris Jenderal BP. Silatnas Raja - Sultan Nusantara Indonesia,; Sultan Sepuh XIV Keraton kasepuhan Cirebon - YM. P.R.A. Arief Natadiningrat, SE,; Keraton kasunanan Surakarta Hadiningrat - YM. DR. KP. Eddy S. Wirabhumi, Kesultanan Kutai Kertanegara Ing. Martadipura - YM. Adjie Hj. Pangeran Hari Gondo Prawiro, Kedatuan Luwu - YJM. Andi Siti Huzaimah Opu Cening Luwu; Kepala Soa Raja Samu Samu - YM. Martinus Samuel Samu Samu,; Patti Raja Samu Samu - YM. Abraham Samu Samu,; Pimpinan Sapulidi Bandung - Ny. Deasy Arianti,; Pimpinan Imah Seniman Bandung - Tuan. Bob Tjahjadi, Kesultanan Banten - YM. Tubagus Ismetullah Al-Abbas, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat - YM. Herdiwan, serta Penulis dan Penerbit Buku Kerajaan Nusatara - Sdr. Ivan Taniputera, diterima Audiensi dengan Wakil Presiden Republik Indonesia - Prof. Boediono, didampingi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI - Ir. Jero Wacik, Dirjen Otda Kemendagri - DR. Djoharmansyah,; Dirjen NBSF Kemenbudpar, dan pejabat Kantor Wakil Presiden RI.
Pada kesempatan Audiensi tersebut, Raja Samu Samu VI menyampaikan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia untuk dapat hadir dan membuka SILATNAS RAJA DAN SULTAN NUSANTARA II - 2011, dan meminta saran dan petunjuk terkait dengan rencana keikutsertaan dan kehadiran beberapa Bangsawan Internasional dari Belanda, Philippine, Amerika dan Malaysia;
Maka Wakil Presiden menyampaikan bahwa kesediaan akan kehadirannya dan bersedia untuk membuka SILATNAS RAJA DAN SULTAN NUSANTARA II - 2011, di Bandung; dan terkait dengan rencana keikutsertaan para Bangsawan Internasional, Wakil Presiden menyampaikan bahwa keberadaan Raja dan Sultan Nusantara jangan masuk dalam politik, dan bisa saja diterima keikutsertaan para Bangsawan internasional sejauh mana kehadirannya hanya sebagai Peninjau dan tidak mempunyai Hak Suara dalam pertemuan SILATNAS tersebut.
Diakhir dengan penyerahan Buku Kerajaan - Kerajaan Nusantara yang ditulis dan dicetak setebal 1.500 Halaman, oleh Sdr. Ivan Taniputera, yang diberikan oleh Raja SamU Samu VI - YM. Upu Latu M. L. Benny Ahmad Samu Samu, selaku Sekjend BP. Silatnas Raja - Sultan Nusantara Indonesia, kepada Wakil Presiden Republik Indonesia - YM. Prof. Boediono, disaksi Menteri Menbudpar - Ir. Jero Wacik dan pejabat lainnya yang turut hadir;