Diawali pertemuan Sultan Ternate - YM. Sri Sultan Mudaffarsyah, Kesultanan Banten - YM. Tubagus Ismetullah Al-Abbas, Raja Samu Samu VI.De Laatstse Van Koning Stamboom Abubu - Nusa Laut, Maluku - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, Raja Rohomoni XII Alaka, Maluku - YM. Fachri Sangadji, Putra Mahkota Kerajaan Fatagar - Fakfak, Papua Barat - YM. Zainal Abidin Uswanas, Putri Mahkota Raja Komisi Kaimana, Papua Barat - YM. Heidy Diana Abdul Hakim Achmad Aituarauw, dan P.M.A. Pulau Kisar, Maluku Barat Daya - YM. Boetje Balthazar, di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2008 lalu, berkaitan dengan pemikiran - pemikiran positif untuk kepentingan dan keberamaan dalam persatuan dan kesatuan bangsa melalui para Raja dan Sultan Nusantara, maka disepakati perlu diadakannya pertemuan tingkat nasional para Raja dan Sultan, yang dapat mengikut sertakan para Kepala Adat dan Kepala Suku Nusantara serta dapat mengundang tamu kehormatan para Raja dan Sultan dari Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia. Bahwa Kerajaan dan Kesultanan yang ada di bumi Nusantara Indonesia adalah bagian yang tidak lepas dari pada sejarah bangsa Indonesia dan sejarah dunia, pembuktian sejarah Kerajaan dan Kesultanan, serta Raja dan Sultan Nusantara di mulai sejak abad I (pertama) dan seterusnya, dimana kejayaan dan kemasyuran Kerajaan dan Kesultanan, termasuk Raja dan Sultan Nusantara sampai kebelahan benua Eropa, Afrika dan Asia. Bahwa tidak kurang sebanyak 300 Kerajaan dan Kesultanan, termasuk Raja dan Sultan yang pernah ada di bumi Nusantara Indonesia pada jaman pra-sejarah, dan masuk pada jaman pergerakan bangsa di mulai tahun 1908, 1928 dan telah membuktikan suatu KOMITMEN NYATA para Raja dan Sultan Nusantara menyeragkan kedaulatannya dan bergabung demi persatuan dan kesatuan bangsa mengantarkan Kemerdekaan Bangsa dan Negara Republik Indonesia pada tahun 1945.
Setelah pertemuan Rapat Tim Kecil persiapan SILATNAS RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, maka dimotori Raja Samu Samu VI terus diadakan pertemuan - pertemuan berikutnya, Rapat ke II (kedua) pada di Jakarta, hari Sabtu, tanggal 7 Februari 2009, Rapat III (ketiga) hari Sabtu, tanggal 14 Februari 2009, Rapat IV (keempat) hari Kamis, tanggal 12 Maret 2009, Rapat V (kelima) hari Sabtu, 13 Juni 2009, bertempat di Rafles Restaurant; menetapkan dan memutuskan membentuk Badan Pekerja SILATURAHMI NASIONAL (SILATNAS) RAJA DAN SULTAN NUSANTARA 2009, dan merencanakan penyelenggaraannya ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Presiden Republik Indonesia. Maka untuk memperoleh ketetapan waktu dan tempat pelaksanaan SILATNAS RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, beberapa kali Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu bertemu dengan Yth. Presiden Republik Indonesia - YM.DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, pada saat acara Hari Narkotik Internasional, di Istora Senayan - Jakarta, pada saat Ceramah dan Dialog Presiden Republik Indonesia, di Grand Indonesia Kemsky Hotel - Jakarta, dan di Hotel Lido Lake - Bogor. Dari beberapa kali pertemuan Raja Samu Samu VI dengan Yth. Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, maka BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara diterima oleh Sekretaris Pribadi Senior Presiden - YM. Brigjend.TNI.AD.H. Kurdi Mustafa, dan Sekretaris Pribadi Presiden, di Rumah Kediaman Presiden terletak di Puri Cikeas - Cileungsi, Bogor, pada hari Selasa, 16 Juni 2009. Hasil pertemuan telah disampaikan bahwa untuk pertemuan BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara dengan Presiden Republik Indonesia akan diatur secepatnya, dengan beberapa hal yang disampaikan atas pesan - pesan Yth. Presiden Republik Indonesia, oleh Sekretaris Pribadi Senior Presiden kepada BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar